Kamis, 28 Januari 2010

PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM TUAN GURU HAJI MUHAMMAD SOLEH CHAMBALI BENGKEL AL- LOMBOKI

Oleh Lalu Agus Murzaki *

Pemikiran pendidikan Islam Tuan Guru Haji Muhammad Soleh Chambali Bengkel Al Lomboki tidak lepas dari delapan hal, yaitu hakekat pendidikan Islam, tugas dan fungsi

pendidikan Islam, komponen dasar pendidikan Islam, kurikulum pendidikan Islam, metode pendidikan Islam, evaluasi pendidikan Islam dan kelembagaan pendidikan Islam. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan:
1.Hakekat Pendidikan Islam
Hakekat pendidikan Islam menurut Tuan Guru Haji Muhammad Soleh Chambali: memberikan pencerahan kepada anak didik agar menjadi manusia bermanfaat bagi kebanyakan orang yang belum mengerti (awam al muslimin), ikhlas hatinya semata-mata untuk mencari ridha Allah
2.Tugas dan Fungsi pendidikan Islam
Tugas Pendidikan Islam menurut Tuan Guru Haji Muhammad Soleh Chambali mengenalkan peserta didik kewajiban dirinya sebagai seorang manusia dan hamba dengan cara menyiapkan mereka dengan ilmu pengetahuan bagi kelangsungan hidupnya di dalam masyarakat.
Sedangkan pendidikan Islam berfungsi sebagai pembeda antara manusia dengan hewan. Manusia memiliki aturan dan tata cara berkelakuan antara sesama manusia. Sehingga masyarakat dapat mengetahui dengan jelas perbedaan awam al muslimin dengan alim.
Di samping fungsi pembeda beliau juga menjelaskan bahwa harus ada keseimbangan antara kehidupan sosial yang ada di dunia ini dengan kehidupan akhirat yang akan datang.
3.Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam
Tujuan pendidikan Islam tergantung dari niat, kehendak di dalam menuntut ilmu, mencari keridhaan Allah Ta’ala dengan mengerjakan taat dan menjauhkan maksiat, mengamalkannya ilmu yang bermanfaat serta keluar daripada kebodohan kepada cahaya terang ilmu.
4.Komponen Dasar Pendidikan Islam
Ada tiga komponen sebagai dasar pendidikan Islam: orang tua, guru dan murid, ketiga komponen ini harus saling menunjang satu dengan lainnya. Orang tua menurut Tuan Guru Haji Muhammad Soleh Chambali harus mendidik anaknya mengenai mengenal Allah dan rasulnya, lalu menuruhnya untuk belajar kepada seorang guru. Guru harus mendidik peserta didik dengan pelajaran yang baik demi tercapainya pendidikan Islam. Seorang murid harus mendengarkan memperhatikan dan menghafal apa yang diajarkan gurunya.
5.Kurikulum Pendidikan Islam
Beberapa pelajaran yang diajarkan yang diajarkan Tuan Guru Haji Muhammad Soleh Chambali berdasarkan pada kitab-kitabnya: tauhid, sirah Nabawiyah, Tasawuf, Adab, Alqur’an, Fiqih Ibadah dan Fiqh Mu’amalah dan Fiqh al Nisa, dan Hadits.
6.Metode Pendidikan Islam
Beberapa metode yang digunakan Tuan Guru Haji Muhammad Soleh Chambali antara lain: metode tanya jawab, metode bahtsiyah (Induktif), metode pembiasaan, metode mau’idzhah, metode cerita, metode bertanya dengan tujuan menguji
7.Evaluasi Pendidikan Islam
Dalam evaluasi Tuan Guru Haji Muhammad Soleh Chambali tidak menggunakan tes terstruktur seperti sekarang ini, beliau lebih pada penilaian kepribadian para santrinya
8.Kelembagaan Pendidikan Islam
Darul Qur’an adalah sebuah lembaga besar dan dikagumi pada masa hidup Tuan Guru Haji Muhammad Soleh Chambali, kebesaran lembaga ini didukung oleh alumni-alumninya yang kemudian mendirikan madrasah-madrasah baru disekitar Pulau Lombok.
Relevansi penting pemikiran Tuan Guru Haji Muhamad Soleh Chambali Bengkel dalam konteks kekinian adalah:
1. Peran Niat dan Tauhid
Masyarakat modern saat ini sering dihinggapi perasaan ragu dan bimbang padahal keterpenuhan akan kehidupan baik sandang, papan bahkan tertier memadai. Perasaan gersang dan penuh dengan ketidak percayaan ini melahirkan sebuah ekosistem baru yaitu masyarakat yang penuh dengan kecurigaan, masyarakat yang tidak tahu malu, sehingga salah berpengang. Ketidak stabilan ekosistem ini menjadi pertanyaan besar pada abad 21 dan jawabannya sangat sederhana “sadari dirimu dengan cara memikirkan hasil ciptaan Allah dan jangan pernah memikirkan Allah itu sendiri. Pengedepanan konsep tauhid di dalam keduniaan kita memberikan satu keyakinan dan satu perasaan tenang dan damai karena manusia tidak lagi bergantung kepada suatu kekuatan animisme ataupun juga dinamisme. Dengan tauhid, manusia hidup dengan penuh arti, karena menyakinkan dirinya akan mendapatkan balasan yang baik atas segala kebaikannya.
2.. Metode Bahtsiyah (Induktif)
Kritik penulis kontemporer yang menempatkan penulis-penulis yang berbau klasik kekurangan metodologi tidak berlaku bagi tulisan Tuan Guru Haji Muhammad Soleh Chambali Bengkel, karena beliau mengetengahkan tulisan-tulisanya dengan penulisan yang memiliki sumber rujukan yang jelas, sehingga penulis kontemporer (masa kini) bisa melacak arah pola pemikiran beliau dari berbagai dimensinya, tergantung kecenderungan yang ingin dibangun penulisnya.
Dengan demikian diharapkan generasi sekarang ini lebih mampu memberikan pencerahan melalui karya ilmiah yang lebih original tanpa harus terkait dengan komentar-komentar apalagi hanya mampu pada tataran penerjemahan yang sejak abad 10 M pun telah dilakukan.
3. Pembiayaan Pendidikan
Menurut beliau ada empat komponen masyarakat yang wajib memberikan hartanya untuk kepentingan pendidikan yaitu bapaknya, ibunya, baitul mal (baca: Negara), dan orang-orang kaya. Pendapat ini memiliki arti penting agar diperhatikan bagi seluruh masyarakat Indonesia, karena saat ini persoalan yang sangat mendasar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, bukan lagi apa yang harus dimakan hari ini akan tetapi mampukah masyarakat membiayai sekolah anak-anaknya besok lusa.
4. Penguatan di bidang Ekonomi
Pandangan tajam Tuan Guru Haji Muhammad Soleh Chambali mampu menembus urat nadi kehidupan sentral manusia dengan mengetengahkan sebuah kitab yang khusus membahas tentang tata cara seorang muslim berusaha, “Bintang Perniagaan pada Kelebihan Berusaha” sebagai contoh kongrit yang di dalamnya membahas tentang bagaimana seharusnya memperoleh kehidupan dunia dengan penguatan pada bidang ekonomi namun tidak kering dari nilai-nilai ibadah.
Diharapkan, setelah membaca kitab tersebut orang Islam memiliki semangat hidup untuk berusaha keras mendapatkan kehidupan dunia demi menjaga eksistensi dirinya dari penghinaan dan kehinaan dunia.


*. Lalu Agus Murzaki, aktifis HMI Fakultas Tarbiyah

0 komentar:

Posting Komentar